Bukan

17.05

Bukan tak mau mencintaimu
Bukan tak mau menyayangimu
Bukan juga tak mau memilikimu
Hanya saja
Aku tak mau mempunyai perasaan lebih untukmu
Aku tak mau, kamu yang berbaik hati ini malah semauku untuk menyakiti
Dan aku merasa, aku bukan wanita yang pantas untukmu, untuk membalas semua kebaikanmu
Sayang, maaf,
Aku memang mencintaimu, tapi hatiku menyimpannya rapat-rapat.
Aku memang menyayangimu, tapi mulutku, ku tutup membisu.
Dan semuanya, aku tutup dengan cara menjauhimu, membentakmu, membencimu agar kemungkinan yang aku pikirkan dapat membuang jauh perasaan ini.
Maaf, aku hanya perlu meredamkan hati ini.
Membuat hati ini benar-benar melupa pada lukanya,
Membuat hati ini agar benar terbuka lebar dan menyambut hangat hatimu.

Kebencian

14.39

Aku bukan daun yang jatuh tak pernah membenci pohonnya, dan aku juga bukan hujan yang jatuh tak pernah menaruh dendam kepada langit.
Melainkan, aku manusia, yang dapat menyimpan benci, menaruh dendam, pada siapapun, termasuk, dia.
Ya,
Dia yang membuang air liur dan menjilatnya kembali,
Dia yang mempunyai beribu rayuan palsu,
Dia yang bajingannya melebihi anjing, bahkan anjing saja pantas untuk disayangi, tetapi dia? Lebih baik aku bergidik.
Menyesal? Tentu, aku menyesal telah mencintainya begitu dalam, mempertahankan untuk tetap bersamaku, menghakimi orang lain untuk tidak menyalah-nyalahkan kesalahannya.
Dan kenyataannya? Dia membuangku bagaikan barang yang sudah bosan untuk digunakannya, sebegitu rendahnya aku dimatanya.
Benci, sangat membencinya.
Sampai aku matipun, kebencian itu tetap ada, untuknya.
Dan kebencian ini, ku mulai.