17.16

Aku masih mampu memaafkanmu setelah kamu buat aku kesulitan menahan luka juga tangis, pada sore itu.

09.12

Aku pikir semuanya jelas. Nyamanmu bukan lagi bersamaku. Pedulimu bukan lagi untukku. Dan aku kamu anggap cukup jika hanya diberi ucapan "aku menyayangimu dengan sangat".

23.13

Kamu bilang kamu sayang aku, tapi kamu membiarkan jika ada pria yang jauh lebih peduli ketika perempuan seperti aku pulang malam hari. Seperti itu sayangnya kamu?

23.44

Sekarang sekitar pukul dua belas malam kurang lima belas menit. Mataku masih melototi keyboard-keyboard yang tertera di layar handphone, untuk mengetik kata per kata tentang kamu juga perasaan perasaan yang terjadi.
Banyak sekali yang sulit aku tulis, tapi ingin sekali aku ceritakan, karna terkadang aku merasa kesesakan ketika tak ada yang mau mendengar dan harus memendam sendirian.

23.41

Yang kamu tau, aku hanya perempuan kecil yang manja, menyebalkan, susah di atur, seperti abg labil umumnya.
Tapi kamu tidak tau, bahwa perempuan seperti aku ini mempunyai perasaan yang jauh lebih sensitif dari ibu hamil.
Dan seharusnya kamu paham, dan mampu bagaimana cara mengatasinya agar hati dan pikiran perempuan seperti aku membaik.
Karna nanti bukan menemui satu kali saja perempuan seperti aku, jika kamu meremehkan, yang akan jadi istrimu nanti akan lebih menyebalkan dari pada perempuan seperti aku sekarang, ketika ia hamil nanti.
Maka hati-hatilah kamu, aku tak suka ketika cemeberutku apa lagi cemburuku, kamu anggap itu tak biasa atau bahkan tak wajar.

23.34

Aku memilih diam, ketika hal kecil yang kamu lakukan membuatku terluka.
Takutku ditinggalkan olehmu lebih besar.
Maka, ketika hatiku merasa kamu lukai, karna hal kecilpun, lebih baik aku telan sendiri, ketimbang aku harus berbicara padamu tentang rasa tak enakku atau sakitku itu.

23.30

Siapa yang harus disalahkan, ketika jarak dan waktu yang dijadikan alasan setiap pertengkaran kita?

00.03

Asal kamu tau, egois dan keras kepala aku dan kamu, dan pada aku yang tak pernah mampu bertahan karna itu, kini ku alasankan cinta dan sayangku jauh lebih besar meski harus ku lukai hati kecilku ini.

23.56

Kita sama-sama ingin dimengerti tapi sedikit sulit untung mengerti.

23.45

Terasa ada sesuatu yang di sembunyikan.

08.19

Kepercayaanku padamu, sedikit terlihat pudar, ketika tau, kebohongan yang kamu berikan.

19.19

Maafku untukmu, tak pernah berarti apa-apa.
Benar kan?

19.18

Asal kamu tau;
Untuk saat ini,
 dinginmu lebih menyakitkan,
 dibanding yang lainnya.

00.01

Membiasakan yang harus ku biasakan.

23.32

Empat bulan memang bukan waktu yang cukup lama.
Tetapi isinya, ceritanya, banyak mengundang air mata untung dikenang, sembari berkata; 
 
"aku rindu ketika aku berteriak dan bertanya kepada beberapa orang are u miss me? Sembari suara yang cukup membuat orang kesakitan, but i miss everything about what i did to them all and i can't forget that place"

00.06

Yang saya ambil dari sekian bulan yang saya alami kemarin.
Dimana pun tempatnya, saya tidak akan merasa nyaman jika saya tidak mau memulai kenyamanan itu sendiri.

Mensware

23.50

Plis banget malem-malem aku gak bisa tidur. Baperan gara-gara harus pisah.
#AHCACA (bukan #AHKARIN)
Sumpah gak jelas, tapi ini versi alaynya aku pengen nulis panjang-panjang buat bilang makasih sama aa-aa, teteh-teteh, ibu-ibu di area lantai 1a. Alhamdulillah empat bulan bisa berbaur dengan baik sama temen-temen disini. Makasih udah mau ngajarin banyak hal, dari nol sampe sekarang. Lambat laun sedikit demi sedikit perilaku yang gak baik juga aku perbaiki, dari mulai gak mau dan gak biasa memulai atau nanya sama orang terlebih dahulu, maunya disapa duluan, gak mau kalah, cengeng, tapi disini aku bener-bener nyesuain dari gimana caranya aku bisa nyambung sama kalian semua. Aku mikir kalau aku gak memulai kebaikan duluan, apa yang aku rasain gak betah bakal ada terus menerus. Tapi disini aku bisa atau ada kemauan buat merintih menyesuaikan diri aku sama semuanya. Buat ngadepin yang baik gimana, yang pendiem gimana, yang bawel gimana, yang jutek juga gimana. Sampe aku cuma bisa bilang "oh ini orangnya gini, aku harus ada cara lain supaya orang ini bisa klop temenan sama aku". Dan aku alhamdulillah banget, merintihnya aku buat bisa akrab sama temen-temen semua, aku rasa aku bakal kangen banget, aduh anak kecil ya baperan, disini aku ngerasa aku yang paling muda dan aku punya banyak teteh juga aa, itu suatu kebanggaan tersendiri, aku emang bener-bener pengen banget punya kaka, dan untuk orang orang tertentu juga yang aku rasa udah kaya teteh banget; teh imel, teh imot, teh ira, teh nevi, teh mancung, teh unga, teh nuy, teh ina, makasih teteh-tetehku udah baik bangeeeet sama aku udah sabar dan gak bosen ngomelin aku kalau aku ada salah yg harus diperbaiki, jangan lupain aku, pengennya meskipun jauhan, jangan sombong sama aku ya. Makasih juga bu eciii, mommyku yg baikkk suka mau nempatin tempat duduk kalau makan dikantin hihihi, jangan sombong sombong sama caca ya. Makasiiii teh aka, teh ivo, teh dini, teh mia, bu ayu, bu cindy, bu risma, mama sisil, yg baaaaaiiiikkkk banget sama aku. Disini juga punya ua, punya mamih, punya mommy, punya teteh, punya aa, punya tante, punya mas, ahhh pokonya seneng dan makasih banget buat semuanya. Maaf kalau caca punya salah yang di sengaja maupun gak disengaja, maaf kalau selama ada caca, caca nyebelin. Disini caca cuma bisa mengutarakan lewat tulisan bilang maaf dan makasih buat semuanya. Do'ain ya semoga caca betah di tempat yang baru. Aamiin


Tertanda,

-CACA-
yang selalu sayang semua❣

23.31

Banyak rindunya,
Banyak ngomongnya,
Juga, banyak wacananya.

23.08

Kini, aku hanya mampu menitipkan segala rinduku lewat hujan.
Bukan tega, tapi terkadang hujan jauh lebih mengerti kala rindu menggebu-gebu.
Baik-baik ya, Tuan.
Akan ku tabung satu persatu hingga beribu-ribu rindu untukmu.

MensCasual

20.47

Ah, awal bulan yang mengharukan.
Nyaman bener-bener nyaman sama orang-orang disini, orang-orang yang awalnya keliatan jutek, bener-bener jutek, pikiran hari pertama udah "aku gak betah", tapi makin hari makin sini aku juga mikir "aku gak akan ngerasa betah kalau aku gak mau memulai kebaikan terlebih dahulu." Dan pada akhirnya lambat laun aku bisa masuk sama orang-orang disini, asik, seru, dan pastinya bakal aku kangenin.
Dua bulan waktu yang bener-bener diperkirakan lama, ternyata setelah dirasa hanya sebentar. Aku bener-bener ngerasa, "aku masih pengen disini, di brand apapun asal tetep casual, bareng sama teteh-teteh, aa-aa, juga ibu-ibu rumpi disini", tapi mau ga mau semuanya udah jadi keputusan awal aku.
Beres dari brand ini aku pindah pulau, eaaaak pulau haha.
Ah, sedih jadinya.
Aku makasih banget buat senior-senior di #menscasual yang baik bener-bener baik sama aku. Terutama A Gio, senior yang baik, cerewet juga menggemaskan, makasih udah banyak ngajarin aku yang asalnya gak ngerti apa itu laporan, makasiiii banyak ya. Buat teh nuy, teh uwi, teh unga, yang setiap harinya gak pernah buat gak ketawa, selalu aja ada bahan pikaseurien, seneng banget tau, maaf ya kalau aku suka nyebelin, makasiiii banyak ya😂. Buat teh ina kalau lagi gabut sepi kastamer suka nyambung kalau dengerin aku cerita ga penting, makasiii ya teh😂. Buat teh neviii, kalau lagi se shif atau lembur, kan barengan, suka cerita-cerita, meskipun suka banget ngebully aku, tp gapapa, makasihhh banyak ya teh udah baik sama aku😂. Buat a eja, makasiii udah ngasih tau ini itu kalau aku gatau😂. Makasih juga buat a omy, a iky, teh uchy, teh eva, yang udah baik juga sama aku😂.
Seneng, banget. Pokonya makasih banyak sebanyak banyaknya hihi. Dari dulu, bilang ke mama, pengen punya kaka, mau cowo atau cewe juga biarin, tapi gak mungkin, disini, berasa punya banyak teteh sama aa.
Pokonya jangan nyesel-nyesel ya kenal sama aku. Maaf kalau aku tiap harinya gak pernah gak nyebelin, selalu dan pasti nyebelin. Sehat terus ya aa-aa, teteh-teteh, juga ibu-ibu rumpi, buat yang belum nikah jangan lupa buat undang aku hehehe.
Udah ah segini aja, makasih udah mau baca😂😂😂.

20.46

Aku juga wanita,
pernah memendam rasa,
pernah seolah-olah tak mencintai,
pernah membenci kemudian mencintai,
pernah berpura-pura benci tapi mencintai,
pernah berpikir bahwa berteman jauh lebih baik,
pernah mencintai teman diam-diam,
dan 
pernah menjadi orang ketiga,
sebab pada saat itu,
 sudah tak mampu lagi harus menahan rasa juga istilah;
mencintai tidak harus memiliki
hingga pada akhirnya,
aku menyesali,
mencintai kekasih orang tanpa permisi juga maaf.
Dan aku tau persis,
bagaimana karakter wanita,
yang mencintai sosok pria diam-diam,
dan tak mau ada orang yang tau,
ia berpura-pura membenci juga menganggap,
kita hanya teman.
Padahal?

buruk sangka.

20.38

Ini tentang..
Mungkin kamu paham, karna sudah tertera dan tertulis jelas pada sub judul di atas.

Dan pada awalnya juga, aku hanya dapat mengucapkan maaf padamu,
sebab sampai saat ini aku masih saja tidak mampu menghilangkan pikiran buruk itu untukmu.
Bukan kamu saja mungkin yang akan merasa kesal, aku sendiri pun akan merasa semakin kesal, berfikiran yang tidak-tidak tentang kamu, tentu akan membuat semakin kesal,
Entah karna terlalu cinta, ataukah takut kehilangan, artinya pun sama, aku tipikal wanita perasa yang mudah cemburu buta.

Aku juga membahas tentang cemburu,
selagi kosong, pikiranku terbang kemana-mana,
memikirkan takutnya jika kamu pergi, takutnya jika kehilangan kamu,
padahal sebenarnya yang kamu bilang "aku tak akan kemana-mana, aku tetap untukmu, dan aku selalu menyayangimu.".
Tapi mengapa, buruk sangka ku ini sulit untuk aku hindari, aku merasa ada yang menganjal, aku merasa ada sesuatu yang di sembunyikan dan tidak aku ketahui, tapi aku tak tau apa juga seperti apa.
Padahal, yang kamu katakan, kamu tidak ada apa apa dengan wanita itu, hanya sebatas rekan kerja, sudah itu saja,

Dan, ah, ya Tuhan, sulit rasanya, pada awalnya pun, lebih baik berpura-pura tidak tau, jika pada akhirnya akan membuat pikiran yang tidak begitu penting seperti ini aku pikirkan.

20.05

            Aaaah setelah hampir satu bulan, hilang ingatan sama password blog ini.
Menguras pikiran supaya inget lagi, daaaaaaaaaannnnnnnnn tadaaaaaaaaaaaaaaaaa, aku kembali dengan blogger tetapkuuuuuuu.

-caca-

28!

20.03

Selamat 28 yang kedua.
Do'a yang terbaik untuk kita,
diawali Bismillah dan aku akhiri dengan Aamiin.

23.24

Hujan pertama di delapan belas hari yang telah kita lewati, semoga kebaikan selalu berpihak pada kita, ya.

-dariku yang mencintaimu tanpa kata tapi-

01.08

Mau sehebat apapun kamu menyimpannya, akan terlihat jua.

19.15

Hi, September!
Be best month for me.

21.53

Malam itu, akan aku jadikan malam yang indah, meskipun nasi goreng yang ku makan dan mie goreng yang kamu makan, terasa tidak nikmat.

-Hal kesekian kalinya yang pasti aku rindukan.-

18.39

Tuan, beberapa hari lagi,
untuk menatap bola hitam di matamu itu akan kesulitan,
untuk berbincang-bincang denganmu itu akan renggang,
untuk bertemu dengan jalanan-jalanan yang selalu tiap malamnya kita lewati akan kesusahan.

Tapi tak pernah hilang, yang aku semogakan, ada waktu yang mampu mempertemukan kerinduan kita.

-dariku yang selalu menitipkan rindu, yang tak pernah usai-

18.31

Ini yang ku tunggu, masuk jam kerja pagi lalu pulang kerja masih melihat terangnya di luar.
Padahal kerja di matahari, terang sih terang, tapi bagian La Russo kaya di kutub utara.
Suka gak jelas deh.
Katanya matahari, tapi isinya, dalemnya, suasana di dalem kaya di kutub utara.
Duh.

23.13

Dan aku hanya menunggu notification message mu masuk.

23.12

"Maafkan aku Raina, bukan maksudku melukaim
u, tapi aku juga tidak tau harus melakukan apa lagi.." Ucapnya sambil menarik tanganku yang ingin pergi.

"Sudalah tak apa" jawabku dengan suara lirih.

"Sebaiknya kita bicara dulu Raina, akan aku jelaskan semua" ucapnya tambah

"Tidak ada lagi yang perlu dijelaskan Dimas, semuanya sudah jelas, dan aku sudah paham betul mengapa perubahan yg kamu lakukan sebegitu jahatnya, juga semua feeling ku terhadapmu ternyata benar. Terimakasih Dimas, setidaknya kamu pernah membuat hariku tak semenyedihkan hari ini, dan kamu pernah membuat bibirku tersenyum dikarenakan kamu." Jawabku berusaha menahan tangis.

"Tapi Raina......"

"Sudah Dimas, jangan hiraukan aku, aku sedari dulu mampu mengobati luka luka akibat pria pria semacam kamu.."

"Maafkan aku Raina, maaf.."

"Aku juga meminta maaf Dimas, maaf jika saat ini mungkin aku belum mampu memaafkan dan mengikhlaskan hatiku terluka olehmu."

22.14

Ini malam kali ke berapa,
Melewati jalan yang sama,
Tanpa kamu di dalamnya.

22.13

Hujan malam ini mewakili perasaanku yang tak mampu ku tumpahkan lewat tangis, juga mewakili aku yang kedingingan, yang disebabkan oleh ia.

21.36

Saya bingung, apakah harus menyerah ataukah tetap pada posisi dan perasaan seperti ini.
Saya ingin mempertahankan, mengusahakan, ah siapa sih yang gak mau berjuang, apa lagi memperjuangkan, apa yang di inginkan, tapi disini posisi saya, saya sudah dijauhi, ditinggalkan, bahkan di acuhkan.
Dan apakah masih pantas untuk berjuang, atau memperjuangkan seseorang yang bersikeras pergi?

20.43

Cuma tulisan, jangan di bawa serius, nanti galau.

19.07

Saya tidak akan menahanmu, pergilah jika ingin pergi. Jangan pernah tanya saya yakin atau tidak, saya baik-baik saja atau tidak. Yang jelas, yang namanya ditinggalkan, sudah pasti tidak akan baik-baik saja.

18.49

Dingin ya? Ah, dingin malam ini tidak seberapa dengan apa yang telah ia lakukan kepada saya. Kau tau? Entah saya sendiri yang melakukannya, entah ia yang melakukannya, entah juga ia yang membantu agar saya melakukannya. Melakukan goresan lagi di hati saya, seperti pria-pria kemarin yang berhasil membuat saya menutup diri.
Saya ingin menceritakan beberapa kisah kebelakang yang membuat saya merasa kembali terluka.
Kemarin, sebelum saya mengenal ia. Ia yang kini melukai saya tiap harinya. Saya di kecewakan, di sakiti, di buat luka sebanyak-banyaknya, dan kau tau? Saya menutup hati saya, saya menutup diri saya, sekuat mungkin saya menjaga hati saya, sekuat mungkin saya berusaha menganggap biasa saja pria-pria yang ingin mendekati saya, entah ini bisa dikatakan trauma atau tidak, saya hanya tidak ingin terluka lagi, apa lagi ketika saya sedang cinta-cintanya. Lalu, ketika saya berusaha untuk menjaga hati saya yang setengah sembuh, ia datang, pikiran awalku, "ia pasti sama seperti kemarin", tapi ketika ia benar-benar ingin merebut hati saya, bukan secara halus, tetapi kasar, ia berkata ia lelah menanggapi saya yang tidak memberi tanggapan padanya, ia berkata ia ingin pergi, kemudian saya berpikir lagi, "benar bukan?ia sama seperti pria kemarin, baru separuh saya ingin memberikan hati, ia sudah menyerah, dan ia ingin pergi.". Ya sudah, saya tidak memaksa pria yang ingin pergi. Saya tidak memaksa untuk tetap tinggal pria yang ingin menyerah pada diri dan keadaan saya. Tapi setelah itu, ia mengatakan sesal, ia masih ingin berusaha, aku mengatakan, "jalani dulu saja, dekati perempuan jangan hanya saya, saya takut jika saya mengecewakan.", apakah saya salah saya berbicara seperti itu? Dan saya pun menjalani semuanya, ketika dari beberapa pria yang mendekati saya, saya memilih ia, mengapa? Karna saya butuh figur pria dewasa yang mampu membimbing saya untuk lebih baik lagi, banyak dari cerita hidup saya mengapa saya lebih memilih pria seperti ia. Memang dasar wanita, tugasnya hanya menunggu, jadi selama saya sudah mempunyai perasaan, tugas saya hanya menunggu. Mungkin karna maksud ia saya hanya banyak diam saja, tidak ada tanggapan apapun, ia kembali menyerah, mungkin kali ini benar-benar menyerah, ia berubah, berbeda 160°, dan tanpa lambat laun, atau pamit, ia pergi. Jelas saya bertanya-tanya, ia bilang ia sendiri serius, ia bukan seperti kebanyakan pria lainnya, tapi mengapa ia menyerah? Dan alasan ia menyerah karna saya tak menanggapinya? Itu bukan alasan yang pas ketika saya pikir ia menemukan wanita lain, karna saya rasa, saya masih selalu membalas message yang ia kirim, mengangkat telfon dan mau berlama lama beradu suara di telepon genggam, saya masih memberi senyum tegur sapa ketika bertemu, dan saya bertanya, dimanakah bagian saya tidak menanggapinya? Saya bukan perempuan yang baik kepada semua pria, jika saya tak suka, saya tidak akan menanggapi tiap-tiap message dan telfon yang masuk. Lagi-lagi saya mempertanyakan, bagian mana saya tidak menanggapinya? Mana yang katanya ia serius, ia tulus? Yang ia katakan itu hanya serius dan tulus di awal pendekatan, kemudian menyerah. Bukan ia yang seharusnya kecewa, tetapi saya yang kecewa. Dan ini pemikiran juga pendapat saya. Silahkan jika ia yang saya maksud kamu jika membaca tidak bisa menerima. Karna ketika hati saya sembuh, dan saya berikan untuk kamu, kamu melukai hati saya seperti pria kemarin yang melukai saya.

15.52

Mereka gak tau apa-apa.
Mereka gak tau, kalau aku dan kamu udah gak ada kedekatan lagi.
Mereka gak tau, kalau kamu memilih menutup hati kembali.
Mereka gak tau, kalau kamu memilih menyerah.
Mereka gak tau, kalau sebenernya semuanya sudah terlambat.
Aku, terlambat mencintaimu.
Mereka, terlambat tau gosip kedekatan kita.
Dan kamu, pergi meninggalkan segalanya.
Termasuk usahamu dahulu.

01.07

Pada malam juga bintang aku mengadu tentang segalanya yang terjadi pada hari ini, dan pada pagi juga matahari aku berharap yang terbaik untuk kamu, aku, juga kita untuk esok hari. Selamat malam untuk kamu pria bertubuh tinggi dan ramping.




Salam dariku rindu untukmu,

Caca.

01.00

"Seharusnya jika ingin menahan rasa ya tahan, bukan menahan sambil membuka hati. Tau kan akibatnya? Bukan ia saja yang terluka, melainkan hati yang kau jaga agar tak terluka lagi, malah kembali lagi terluka." Ucapnya memarahiku.

"Lalu aku harus bagaimana? Aku membutuhkan solusi, bukan dipojokan seperti itu." Kataku sembari menangis sesenggukan.

"Jika ia memang ingin pergi, biarkan pergi. Tak usah menahan seseorang yang ingin pergi. Ia merasa kamu tidak sungguh sungguh padanya, ia merasa kamu tak merasakan apa yang ia rasakan juga. Jadi, sekarang percuma saja jika kamu mengungkapkan segalanya yang kamu rasakan, sedangkan seseorang yang kamu harapkan tetap bersikeras ingin pergi. Hati yang terluka akan cepat pulih kembali jika yang memiliki hatinya tak ingin berlarut larut pada luka." Katanya sembari menepuk nepuk pundakku kemudian memberikan selembar tissue.

00.41

Aku hanya rindu perihal kamu, itu saja.

00.37

Tenang saja, aku tidak akan mengejarmu lagi. Aku akan duduk dengan sedih disini. Aku tidak akan menuntut apapun darimu. Cukup hatiku saja yang kamu buat pilu. Pergilah sejauh apapun kamu mampu. Diam-diam aku pun akan memulihkan hatiku lagi, seiring langkahmu pergi.

00.31

"Yang serius, yang bertahan"
bisa juga
"Yang tulus, yang bertahan"
Arti dan tujuannya sama, sama-sama memberi kode untuk doi.

Dan yang kamu katakan, aku bertanya;
Siapa yang pergi?
Dan siapa yang bertahan?
Bisa tolong di jelaskan?

00.20

"Cinta ini memang cinta biasa. Tak perlu menganggap istimewa hanya karena perjalanan kita yang penuh duri dan belukar. Aku bersamamu. Disetiap langkah yang kau tapaki."

00.18

"Apapun yang terjadi lebih baik jujur dengan apa yang kamu rasakan dan kejar orang yang kamu sayang sampai dia tahu bahwa kamu menyayanginya dengan tulus."-Rhesy Rangga

00.14

"Maafkan aku yang mencintaimu lebih dari setiap harinya."-Eidelweis Almira

23.43

Kamu menyerah pada janji dan usahamu. Dan kamu meninggalkan cinta juga kesetiaan yang kamu cari.

23.42

Sepinya malam di jalanan itu, akan terasa ramai bila bersama kamu, dan akan terasa sakit jika melewatinya sendirian.

23.39

Usia dijadikan alasan karna tak sepadan.

22.51

Aku lupa sudah berapa lama kita mengenal, aku hanya ingat kali pertama kamu mengantarku pulang, dan tiap-tiap canda tawa yang kita bicarakan melewati sepinya pada malam itu.

22.26

Lagi-lagi hanya menjadi tempat persinggahan.

22.18

I'm a woman childish.

Pembunuh Rindu by Adinda Reza W

09.29

Tak peduli lagi kasih sayangmu
malam ini, aku hanya ingin membunuhmu
aku punya pisau, gunting, dan belati
kau mau yang mana untuk mati?

kau tahu mengapa aku seperti ini?
aku sudah bosan dengan lelaki
mereka hanya penipu dengan embel-embel janji
padahal sama sekali tak pernah mereka tepati

kau ingin bilang aku sadis?
ah sebenarnya aku tak peduli
daripada terlihat sok manis,
lebih baik aku begini

ya, perihal cintaku selama ini adalah palsu
hahaha mengenaskan sekali nasibmu
dicintai oleh iblis sepertiku
yang hanya ingin melihatmu dalam keterpurukanmu

sudahlah, aku tak ingin basa-basi
mari kita mulai saja permainan ini
pertama, aku akan menusukmu sampai mati
lalu, aku akan membunuh diriku sendiri

dan malam ini, biarkan aku membunuhmu
dengan belati harapan semu
biarlah Tuhan menjadi saksi kekejamanku
kau mati nelangsa dalam pelukku

00.47

Mungkin tak sejalan.

00.46

"Jika rindu itu untukmu. Lalu, kamu itu yang mana?"

00.46

"Aku bilang aku tak butuh kamu. Tapi yang aku bilang, berbohong."

00.07

Biasa sampai terbiasa.
Apa lagi persoalan memendam.
He
He
He

23.37

Kabarmu itu penting, bagiku.
Tapi, mengabariku itu tidak penting, bagimu.

22.52

"Seharusnya kamu sudah tau apa yang paling aku benci." Kata ku sentak padanya.

"Bagaimana aku bisa tau, kamu saja tak pernah bercerita padaku." Katanya juga kesal.

"Apa katamu? Tidak pernah bercerita? Hah, lucu sekali. Bagaimana bisa, pria yang sangat aku cintai, yang aku banggakan, lupa akan hal yang aku tidak suka." Kataku kesal sambil menahan airmata.

Bryan hanya diam, karna kesal, tiba tiba saja Alana marah-marah tanpa sebab menurut Bryan, karna Bryan baru saja pulang berlibur bersama teman-temannya.

"Ingat Bryan ingat. Apa setiap pembicaraan saat kamu mengantarkan aku pulang di motor, kamu selalu melupakannya? Apa setiap sebelum kita menunggu makanan pesanan kita dan aku selalu tak henti mendiamkan mulutku, kamu selalu iya iya saja kemudian lupa? Apa segalanya yang pernah aku ceritakan dari nol dari awal sampai sekarang, kamu melupakan itu semua? Hah? Jawab Bryan jawab." Tegas Alana hingga tak mampu menahan airmatanya.

"Aku tuh benci, ketika kabarmu hilang selama tiga hari kemarin. Kamu tau bagaimana khawatirnya aku disini, Bryan? Tidak, kamu tidak tau itu Bryan. Aku pikir jika ada sesuatu terjadi, mungkin saja handphone mu tertinggal, dan kamu mengabariku lewat handphone temanmu, atau lewat apapun itu asal kamu mampu mengabariku, tapi ternyata? Kamu tak ingat bahwa aku benci ketika kabarmu tak ada, dan malah kamu anggap khawatirku berlebihan. Kamu jahat, Bryan." Sambung Alana hingga benar-benar tak mampu menahan tangis lagi.

18.01

"Kamu selalu bilang bahwa aku datang ke hidupmu sangat terlambat, meskipun kamu sangat mencintaiku, namun bukan berarti kita bisa punya akhir menyatu."

17.59

Yang ku tau,  
Cinta tidak pernah salah, tapi cinta bisa datang terlambat.

17.41

Ini perihal mengatai dan dikatai.
Sebagian manusia ada yang menerima, ada yang tidak,
Ada yang menjadi dendam, ada yang tidak peduli,
Ada yang satu kali marah, ada yang sangat marah.
Manusia mempunyai pikiran yang kalut, 
Kadang iya, kadang tidak,
Berubah-ubah,
Mau pria atau wanita.

17.40

17.41

Akhirnya kembali, rindu sekali rasanya. 
Kembali lagi menulis, mengukir kata-kata dari kebanyakan luka yang terasa.

Wiiiiihhh, meskipun ini tentang luka, tapi bukan berarti belum bisa move on, ya.
Hanya saja sedikit senang bila menulis tentang 'luka'.


Sebelumnya maaf, masih tahap belajar dan belum sesempurna penulis lainnya.
Jadi, terimakasih buat para reader yang setia membaca.
*sosoan punya reader*

16.51

Berlari mundur, menyerah, seperti itukah yang di katakan; aku ingin kamu, aku mencintaimu?

Kamu kalah sama Cinta dan Rangga.

23.03

Perubahanmu, menyakitiku.
Dua kalimat yang harus kamu pahami, aku terluka kamu menganggapku tiada.

22.58

Katamu:
"Aku yakin kita pasti bisa bersama"

Namun sampai saat ini, apa yang kamu katakan kemarin, sekarang seperti angin lalu yang seolah-olah tak perlu di rasa apa lagi di ingat kembali.

22.22

Bukan lagi ucap janjimu yang aku ingin, yang aku harap. Tapi suatu bukti dan perjuangan yang aku nanti darimu.

07.15

Kamu kembali, ketika hatiku menutup.
Kamu berharap, kemarin apa kabar?
Kamu memohon, hatiku kamu anggap apa?
Kamu bersikeras memaksa, belum puaskah hatiku kamu buat hancur kemarin?

21.31

Ketika mempertahankan, kamu kalahkan dengan ego, kata menyerahlah yang mampu aku lakukan. Karna semua usahaku untuk bertahan, tak pernah terlihat dan ternilai olehmu.

13.25

Bukan kamu atau kalian saja yang terluka, bahkan aku. Aku yang harus ditinggalkan (lagi).

11.49

Cinta boleh, tapi terlalu cinta jangan.
Tau kan akibat terlau cinta apa? Akan ada jatuh terluka.
Jangan merasa tidak bisa hidup tanpa cinta,
dengan cara kamu mencintai Allah pun,
cinta yang kamu harapkan,
akan datang dengan sendirinya.
Well, semangat ya.


with love,

caca.

11.28

HARI PERTAMA TARAWIH
-DAN INI PERLU DI UPDATE-

11.23

Hari ini bulan suci Ramadhan di mulai.
Bulan suci Ramadhan tanpa sekolah.
Bulan suci Ramadhan tak seatap, sebuku, secerita, bersama teman-teman disekolah.
Jika waktu bisa ku ulangi, kesalahan dan semua yang tertinggal tak berarti, ingin ku perbaiki hingga akhirnya akan berarti.
Dan kini, hanya sesal menyesal yang tak dapat di ulangi apa lagi di perbaiki.

Teruntuk teman-temanku,
Selamat berpuasa,
Selamat menjalankan bulan suci Ramadhan ini penuh dengan keceriaan,
Puasanya yang rajin ya, harus tamat, jangan ada bolong-bolong.
Semoga ketemu di acara buka bersama tahun ini ya.

with love,

caca

11.09

Awalnya ku pikir, kamu satu-satunya dan berbeda dari yang sebelumnya. 
Dan akhirnya aku yang tak menyadari, bukan dia yang berbeda tapi aku yang mudah di bodohi.

11.07

"Sudah aku bilang sebelumnya bukan? Aku benci, ketika hubunganku di sudahi dengan alasan yang tidak masuk akal, apa lagi dengan hal sepele, kamu pikir aku sebodoh apa?" kataku dengan lantang ketika hati dan air mata tak mampu menahan


"Bukan seperti itu tania, kamu pikir aku juga tidak tau? Sudahlah, lebih baik ntropeksi dirimu sendiri, dan aku intropeksi diriku. Aku pikir aku lelah denganmu." Katanya sembari pergi meninggalkan jejak luka disini-- dihatiku.

"Dasar lelaki bodoh, lelaki jahat, kamu yang salah tetapi kamu tak mau disalahkan, kamu yang salah tapi kamu malah mencari-cari kesalahanku." kataku berteriak dengan sesenggukan tangisan yang tak mampu ku tahan lagi.


Apa sekarang? Dia meninggalkanku dan juga ribuan janji yang telah ia janjikan kepadaku, dan dia begitu banyak menorehkan luka dari yang tak nyata hingga nyata, dari yang tak menyayat hingga sangat menyayat. Ya Tuhan, siapa di sini yang bodoh? Dia ataukah aku? Dia yang meninggalkan ataukah aku yang ingin masih mempertahankan?  

10.54

Aku benci.
Ketika kepercayaanku, kamu retakan begitu saja,
karena perempuan lain.

10.53

Aku benci.
Ketika kecemburuanku, kamu anggap tak biasa dan tak wajar.

Be better, June.

10.52

Welcome June.

I wish i was special in this month.


with love,

sashaalisya 

22.09

Aku selalu tepat dalam berkata
aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu.
Tapi mengapa orang yang aku percaya, orang yang aku yakini tidak akan meninggalkanku, justru dengan manis tanpa mengucapkan dengan baik, mereka pergi begitu saja sehingga menyebabkan luka luka yang tidak bertanggung jawab.

22.06

Makan aja yang kenyang, sanguin jangan lupa, gak ada abisnya ngomong tentang begitu terus, gue yang sakit hati ya serah gue mau ngomong apapun, lu yang komen duluan makanya gue komen begini, gak usah banyak nyerocos terus, mentang gue yang salah, seenak jidat memojokan, mau sebenar apapun elu, terus mojokin gue, apa yang gue rasain bakal lu alamin juga, bukan gue aja yang bakal ngalamin jadi elu. Kebenaran lu bukan dijadiin kebaikan, malah menjadikan diri lu penjahat lebih dari gue. Karna lu, belum terlalu puas liat orang yang pernah menyakiti lu sengsara lebih sengsara dari lu. Kepuasan lu, akan berakibat negatif sama diri lu sendiri. Gue ngomong gini udah gue pikir baik baik, gue udah muak, mentang gue salah lu bener-bener menjadi primadona raja ratu atau apapun itu untuk menjatuhkan gue.

07.49

Aku tidak tahu apa tujuanmu kembali,
Aku tidak tahu apa maksudmu menahanku pergi kemarin,
Dan aku bilang aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu,
Tapi kini, pada kenyataannya siapa yang meninggalkan? Kamu.

22.14

Teman ya tetap teman, Ca.

22.12

Yang aku takutkan pun terjadi. Kehilanganmu lagi, karna perempuan lain.

UBER CODE FOR FREE RIDE

10.51

I’m giving you a free ride on the Uber app (up to Rp75.000). To accept, use code 'alisyasasha.ue' to sign up. Enjoy! Details: https://www.uber.com/invite/alisyasasha.ue

16.12

Kamu nyebelin, kayak tenyom.
Kamu suka ilang, kayak setan.
Kamu bawel, kayak tukul.
Kamu ngangenin, kayak aku.
Kamu, aku sayang kamu.

Makasih surprise nya
Makasih sayang nya
Makasih cinta nya
Makasih hadiah nya
Makasih udah nerima aku apa ada nya
Makasih udah jadi yang terbaik dari yang paling baik
Makasih kalau
Kalau
Kalau


Itu cuma khayalan.

Teruntuk power rangerku

15.14

Ketika sebulan pertama di depan pintu pagar rumahku,
Langit, bintang, bulan, jalanan sepi, juga pagar hitam rumahku,
Kamu mengatakan "selamat sembilan belas yang pertama, semoga bertemu sembilan belas selanjutnya ya."

Aku baru ingat, hanya itu akhir dari ucapanmu, seharusnya diselipi semoga bertemu sembilan belas selanjutnya bersamaku ya, tapi tidak, tidak ada kata bersamaku. Sangat jelas bukan? Memang tak sengaja ucapanmu itu akan meninggalkanku, dan itu tanpa aku sadari.

Memang benar, aku, hari ini, masih bertemu sembilan belas, sampai kapan pun, selama aku hidup, aku masih akan tetap bertemu, tapi bedanya, di sembilan belas kemarin, sekarang, dan seterusnya, tidak akan ada kamu didalamnya.

Dan aku minta maaf, jika semua tulisanku masih bertentangan tentang kamu. Karna yang ada dipikiranku, hanya kamu melulu.

Semoga kamu berbahagia dan sehat selalu.

19.24

Apa yang berakhiran sembilan itu memang "luka" buatku? Setiap kali, ya, sudah dua kali. Ceritanya berbeda, tapi lukanya sama. Kenapa aku? Kenapa harus aku?