Lebih bodoh daripada banci sekalipun
20.18
Pria sepertimu, pria yang tidak tau di untung. Mengapa begitu? Setelah ada wanita yang mencintaimu apa adanya, menyayangimu dengan sepenuh hati, mempertahankanmu dengan penuh kesabaran, memperjuangkanmu walau terkadang perjuangan itu harus diterjang sendiri, tapi kamu? Kamu sesekali membuangnya, sesekali juga menariknya, ah bukan sesekali, mungkin saja sudah tidak dapat di hitung jari, dimana pikiranmu? Dimana otakmu? Mana hati nuranimu? Kamu fikir perasaan itu sebuah permainan? Dengan mudahnya kamu menarik ulur perasaan seseorang, itu hati bukan layangan. Masih kah kurang untuk memilikinya? Hah? Kurangkah? Pria penuh berkekurangan bukan pria sesungguhnya, pria banyak bicara bukti setitik bukan pria yang pantas untuk di banggakan.
Banci saja masih punya hati, masih bisa menilai mana yang harus dipertahankan mana yang harus disia siakan, mana yang harus dibodohi, mana yang pintar. Dan kamu yang katanya laki-laki tulen, buat menghargai secuil pun perasaan perempuan, enggak.
0 komentar