22.09

Aku selalu tepat dalam berkata
aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu.
Tapi mengapa orang yang aku percaya, orang yang aku yakini tidak akan meninggalkanku, justru dengan manis tanpa mengucapkan dengan baik, mereka pergi begitu saja sehingga menyebabkan luka luka yang tidak bertanggung jawab.

22.06

Makan aja yang kenyang, sanguin jangan lupa, gak ada abisnya ngomong tentang begitu terus, gue yang sakit hati ya serah gue mau ngomong apapun, lu yang komen duluan makanya gue komen begini, gak usah banyak nyerocos terus, mentang gue yang salah, seenak jidat memojokan, mau sebenar apapun elu, terus mojokin gue, apa yang gue rasain bakal lu alamin juga, bukan gue aja yang bakal ngalamin jadi elu. Kebenaran lu bukan dijadiin kebaikan, malah menjadikan diri lu penjahat lebih dari gue. Karna lu, belum terlalu puas liat orang yang pernah menyakiti lu sengsara lebih sengsara dari lu. Kepuasan lu, akan berakibat negatif sama diri lu sendiri. Gue ngomong gini udah gue pikir baik baik, gue udah muak, mentang gue salah lu bener-bener menjadi primadona raja ratu atau apapun itu untuk menjatuhkan gue.

07.49

Aku tidak tahu apa tujuanmu kembali,
Aku tidak tahu apa maksudmu menahanku pergi kemarin,
Dan aku bilang aku disini, aku tidak akan meninggalkanmu,
Tapi kini, pada kenyataannya siapa yang meninggalkan? Kamu.

22.14

Teman ya tetap teman, Ca.

22.12

Yang aku takutkan pun terjadi. Kehilanganmu lagi, karna perempuan lain.

UBER CODE FOR FREE RIDE

10.51

I’m giving you a free ride on the Uber app (up to Rp75.000). To accept, use code 'alisyasasha.ue' to sign up. Enjoy! Details: https://www.uber.com/invite/alisyasasha.ue

16.12

Kamu nyebelin, kayak tenyom.
Kamu suka ilang, kayak setan.
Kamu bawel, kayak tukul.
Kamu ngangenin, kayak aku.
Kamu, aku sayang kamu.

Makasih surprise nya
Makasih sayang nya
Makasih cinta nya
Makasih hadiah nya
Makasih udah nerima aku apa ada nya
Makasih udah jadi yang terbaik dari yang paling baik
Makasih kalau
Kalau
Kalau


Itu cuma khayalan.

Teruntuk power rangerku

15.14

Ketika sebulan pertama di depan pintu pagar rumahku,
Langit, bintang, bulan, jalanan sepi, juga pagar hitam rumahku,
Kamu mengatakan "selamat sembilan belas yang pertama, semoga bertemu sembilan belas selanjutnya ya."

Aku baru ingat, hanya itu akhir dari ucapanmu, seharusnya diselipi semoga bertemu sembilan belas selanjutnya bersamaku ya, tapi tidak, tidak ada kata bersamaku. Sangat jelas bukan? Memang tak sengaja ucapanmu itu akan meninggalkanku, dan itu tanpa aku sadari.

Memang benar, aku, hari ini, masih bertemu sembilan belas, sampai kapan pun, selama aku hidup, aku masih akan tetap bertemu, tapi bedanya, di sembilan belas kemarin, sekarang, dan seterusnya, tidak akan ada kamu didalamnya.

Dan aku minta maaf, jika semua tulisanku masih bertentangan tentang kamu. Karna yang ada dipikiranku, hanya kamu melulu.

Semoga kamu berbahagia dan sehat selalu.

19.24

Apa yang berakhiran sembilan itu memang "luka" buatku? Setiap kali, ya, sudah dua kali. Ceritanya berbeda, tapi lukanya sama. Kenapa aku? Kenapa harus aku?