aku akan selalu menjawab “pernah”..kepada kamu yg selalu menjadi alasan atas semua pertanyaan...
Pernahkah kamu hanya terdiam di depan layar, sambil memutar-mundurkan roda kecil ditengah mouse, tanpa tau kamu sedang membaca apa?
Pernahkah kamu hanya terdiam di balik jendela kendaraan, melihat kosong kearah paparan rintik hujan, tanpa tau kamu sedang memikirkan apa?
Pernahkah kamu hanya terdiam dalam satu alunan nada, mendengarkan asa tanpa ada rasa yg tercipta, tanpa tau kamu sedang mendengarkan apa?
Pernahkah kamu hanya terdiam menatap layar kaca, melihat tanpa bisa hati merasa, tanpa tau kamu sedang ada di dimensi mana?
Pernahkah kamu hanya terdiam di atas makan malammu, terlarut-larut memutar-mutar garpu tanpa sedikitpun rasa lapar di perutmu?
Pernahkah kamu menangis tanpa kamu tau apa dan siapa yg kamu tangisi?
Pernahkah kamu hanya terdiam merindu tanpa tau siapa yg sedang kamu rindukan?
Pernahkah kamu hidup dalam satu hari, merasa lelah merasa letih, hingga pada malam harinya kamu terlalu lunglai untuk bisa menangis?
.
Kadang hati merasa lelah bekerja, terlalu banyak apa yg dirasa, terlalu banyak apa yg dipendam. Hingga pada akhirnya dia memilih bungkam. Bungkam dalam tangisan, bungkam dalam tulisan, bungkam dalam deraian air mata, dan bungkam dalam sajak yg tak kunjung menemukan arah jalan pulang.