09.27
Lima puluh sembilan hari sudah tak terasa, aku dan kamu membagi senda gurau juga suka cita.
Maaf, jika selama kamu mengenalku, jauh berbeda ketika kamu baru mengetahuiku.
Maaf, jika adanya diriku malah membuatmu terluka melulu atau bahkan menangis.
Maaf, jika cintaku untukmu tidak sesuai apa dan bagaimana harapanmu.
Bukan berarti aku mengeluh, bukan berarti aku tak mampu. Kemampuanku mencintaimu sebegini adanya, tapi, ku harap, kamu senantiasa menunggu, menuntun, agar terus tetap mencintaimu dalam kebaikan.
Tuan, tak lepas di setiap sujud terakhirku, selalu ku do'akan agar kamu bahagia, agar kamu senantiasa mendapatkan kebahagiaan yang setimpal dengan kebaikanmu.
Terimakasih,
Terimakasih, telah mau mendengar ocehanku, omelanku, yang penting sampai yang tidak penting.
Terimakasih, telah menjadi payung ketika hujan, yang mau melindungiku sebagaimana tugasmu sebagai pria.
Terimakasih, atas segala usaha dan jeri payahmu untuk membuatku tersenyum.
"Semoga, cintamu untukku tidak ikut layu seperti bunga mawar yang kamu beri satu bulan yang lalu, ya."
0 komentar