13.25

Lagi-lagi aku kembali padamu, padahal aku tau, sebesar apa luka yang sudah kamu buat. 

Bukan perihal kamu dengan orang lain.

Tapi perihal tidak dihargainya aku sebagai lelakimu.

Kalau kamu ingin tau kenapa aku masih mencintaimu sampai detik ini, karna kamu itu perempuan hebat, pintar, cerdas, lelaki mana yang tidak menghiraukanmu? Namun sayangnya, kelebihanmu itu sangat melukai harga diriku. Kalimat-kalimatmu selalu menjurus bahwa aku, keluargaku, bisa dan selalu dimonitoring olehmu. Serendah itukah aku dimatamu? Apakah salah aku mempunyai perasaan setulus itu untukmu? Sehingga bisa dibuatnya permainan olehmu?


Sebesar itu aku mengagumimu, tapi mengapa serendah itu kamu memandangku?


Aku memandangmu tegap, tapi kamu memandangku menunduk. 


Namun aku berserah pada semesta, mendo'akan selalu yang terbaik untukmu, dan untuk kita. 

Jika memang semesta terus menyatukan kita, harapku, kamu bisa menyesuaikan dirimu, diluar tanpa aku, dan ketika bersamaku.

You Might Also Like

0 komentar