06.05

Pagi terakhir di Bulan April ini begitu menyakitkan, apa kamu tau ini kenapa? Semuanya karna kamu.
Apa kamu sadar? Semua perkataanmu dari a sampai z itu membuat aku terjatuh lalu terbangun kemudian terjatuh lagi, begitu saja terus tanpa jeda. Apa sebelum kamu berbicara itu sudah membulatkan matang-matang perkataanmu? Sudahkah? Jika sudah, berarti memang benar kamu manusia terjahat dan terkejam di dunia ini, sekalipun kamu ku anggap Ibu kandungku sendiri. Sudah seberapa sabar yang aku lakukan karna perkataanmu yang menusuk-nusuk hatiku? Tak terhingga jika kamu ingin tau. Rasanya mungkin sulit, ingin mendapatkan perhatian halusmu, sapaan hangatmu, nyamannya jika aku sedang bercerita tentang seseorang. Sepertinya tidak mudah, bisa saja tidak mungkin. Terkadang aku lelah untuk hidup seperti ini, seperti selama tujuh belas tahun aku hidup sia-sia lah sudah. Tapi sikap tegarmu beberapa tahun ke belakang membuatku termotivasi untuk jalan hidup kedepan.
Lalu, yaitulah, aku mulai merasa dibuat mati oleh semua perkataanmu, hatiku hancur seperti mati, tapi ragaku hidup harus merasakan dinginnya sikapmu.
Lukaku begitu meluap-luap karnamu dibandingkan luka yang telah dibuat oleh pria itu.

You Might Also Like

0 komentar